Pic source from Google
Dari judul udah ketahuan banget mau ngomongin apaan.....yap "pekerjaan". Hal yang sangat nge-trend banget dibicarain orang-orang kalau seseorang udah lulus menuntut ilmu pendidikan formal. Abis lulus, pertanyaan yang muncul adalah udah keterima kerja belum? Bosen ditanyain?? Bosen ngejawab pertanyaan yang itu-itu aja?? Oooh TENTUUU...tidak salah lagi. Duuuh pusing pala laja jahe kencur, gue ditanyain terus hal beginian, khususnya sama orang yang nggak pernah intense ketemu gue. Gue juga masih pengen traveling dong, meregangkan otot-otot syaraf kaku selama jadi mahasiswa tingkat akhir yang berkutat hanya dengan laptop dan karya Tugas Akhir. Seolah kita nggak boleh ada waktu istirahat sejenak dari kepenatan ngerjain Tugas Akhir selama berbulan- bulan.
Throwback ke tahun 2010, dimana gue masih anget-anget tai kotok, muda belia, lugu...fresh from the oven LOL. Ngomong-ngomong soal kerjaan, gue yang lulusan DKV akhir tahun 2010, setelah lulus alhamdulillah langsung dapet kerjaan, walau harus melalui jalan panjang dan beberapa cerita tidak mengenakan selama proses mencari kerja ini, seperti di tulisan sebelumnya. Awal-awal mulai bekerja, biasalah ya layaknya orang yang udah tua renta, segala kerasa, dikit-dikit nggak betah, nggak cocok, nggak sesuai, sensitif, keluar sifat anak maminya. Baru juga masuk 7 bulan, udah resign lagi. Jadilah gue dapet surat pengalaman kerja pertama hanya dalam kurun waktu 7 bulan saja sodara-sodara. Fenomena ini biasa disebut dengan istilah Newbie kalau di dunia maya.
Terperosok di perusahaan siluman yang belum bener sistem manajemennya??
Kontrak tidak jelas??
Tidak pernah bayar pajak??
Bos pelit??
Teman kantor nggak ada yang kece plus bisa dikeceng?? (gubrakk)
Jarak kantor dan rumah jauh sampai-sampai harus nge-kost??
Dikirim dinas ke luar kota untuk alasan yang tidak jelas dan entah apa hasilnya??
Selip gaji tidak ada dan gaji yang diterima tak pernah utuh setiap bulan alias tidak transparan??
Apalagi mengharapkan adanya bonus & kenaikan gaji??
Lalu tiba-tiba perusahaannya mengumumkan mau bangkrut dan karyawan satu-persatu dipecat tanpa pesangon??
ANDA PERNAH MERASAKAN SEMUA ITU??
Alhamdulillah yah ini lebih dari sesuatu, ini yang disebut pengalaman dan kerasnya hidup seorang pegawai. Motto pegawai yang "Ngeluh-ngeluh tapi butuh" jadi kedengeran wajar banget, karena dulu gue juga begitu, bruakakakakakak membela diri dan teman senasib. Ada yang bilang "Orang tersiksa dengan pekerjaannya tapi tidak mau keluar karena takut rizki Allah tidak ada selain di tempat yang menyiksa itu, padahal kalau mau berusaha semua pasti ada jalan karena rizki itu adanya di tangan Allah". Betul bener nih omongan...tapi betul juga yah dear kalau cari kerjaan jaman sekarang itu susah. Oooh meeenn, apa atuh yang mudah di dunia ini?? Kalau betul mudah mungkin gue sekarang juga sudah bekerja lagi ditempat impian gue dan tidak menganggur selama iniiiiiiii...WHY...WHY?!?! ehemm maaf sedikit emosi (ini pertanyaan gue saat itu).
Keras memang hidup ini...lebih keras dari batu dan lebih keras dari kepalamu, sadiiis. Siapa sih yang bilang hidup itu gampang?? Anak konglomerat yang kerjaannya cuma menengadahkan tangan lalu mengalir duit berjuta-juta? Iya dia orangnya? Kalau iya, sini tak' culik terus gue minta tebusan dah tuh ama bokapnya yang semena-mena ngemanjain anak. Terus apa bedanya sama orang yang menengadahkan tangan di lampu merah itu, jika hidup semudah menengadahkan tangan lalu ngalir duit gratis tanpa pungutan biaya dan embel-embel penipuan berhadiah, mungkin gue nggak akan galau, hidup makmur, aman dan sentosa. Tapi memang nasib yah sodara-sodara. Ada yang bahkan nggak berusaha pun hidupnya terasa mudah, dan ada yang berusaha keras sekalipun malah gagal berkali-kali. Tapi jangan kecewa dulu pemirsa, ada satu hal yang pasti dan tak dapat dipungkiri bahwa "proses selama kita berusaha tidak akan membohongi hasil". Hanya mindset kita saja yang sudah terdoktrin malas dan selalu melihat rumput tetangga lebih hijau.
Kita tidak pernah tahu dibalik hijaunya rumput tetangga, ada hama apa saja yang tersembunyi di dalamnya. Siapa tahu hamanya lebih ganas daripada hama di rumput kita (eaaaa menenangkan diri). Tapi kita sendiri juga pasti bisa merasakan perbedaan skill yang dihasilkan dari proses selama kita berusaha itu. Kalau main game RPG pasti kenal sama yang namanya level up. Karakter utama nggak akan pernah bisa melawan bos penjahat sebelum dia me-level up skill-nya. Maka dari itu bersyukurlah, setidaknya untuk mencapai tantangan hidup yang jauh lebih besar dan sulit, setidaknya kita yang terus berusaha sudah membekali diri dengan skill yang mumpuni. Jadi tidak akan takut lagi dengan beban dan tanggung jawab yang harus diemban.
Balik lagi ke inti cerita, lalu kenapa gue keluar kerja??? (Hati kecil berbicara)
Ya engga tauuuuu, masa lo nggak bisa baca dari sekian banyak tulisan yang gue bold diatas. Mana alesan yang bisa bikin gue betah kerja disono? (100% benar nancleb ke jantung). Kadang kita mesti realistis juga ya guys. Orang yang mau berkembang ya tergantung dimana arena bermainnya. Kalau arenanya kecil dan sempit ya sudah pasti apa yang bisa dia hasilkan juga nggak seberapa. Karena kalau kita tumbuh menjadi besar, arena yang sempit ini akan membatasi dan menekan tumbuh kembang kita. Jadi kadang nggak ada salahnya juga kita sebagai Newbie dalam dunia pekerjaan ini bersikap seperti kutu loncat. Asalkan tau arah dan tujuan kemana langkah kita untuk berpijak selanjutnya. Kalau bisa kita targetin juga tempat kerja kita selanjutnya harus naik level, supaya embel-embel seperti kantor yang nyaman, gaji yang sesuai, bonus yang jelas, kinerja yang dinilai secara fair untuk kepentingan karir (naik jabatan), dan fasilitas yang diberikan ikut ter-upgrade juga.
Gue tau gue Newbie dan gue relakan dibodoh-bodohi saat pertama kali kerja, namanya juga Newbie, masih fresh graduate. Kalau udah dapet yang namanya surat pengalaman kerja baru deh tuh bukan Newbie lagi, baru boleh songong nego gaji dan show off skill. Oh damn...ternyata perjuangan gue belum berakhir dan perahu dagang gue belum nemuin dermaga yang tepat untuk berlabuh supaya bisa jualan rempah-rempah (halah serasa dijajah aja rempah-rempah).
To be continued ....